Bulir Gerimis dan Air Laut
Coba lihat bulir-bulir gerimis itu.. Jika itu dulu, aku pasti langsung bertengger dijendela kamar, menghirup bau tanah basah dengan secangkir cappucino panas dan jazz ringan dibelakang. Tapi sekarang bau duren ini membuatku lapar, entah siapa pemiliknya. Sementara ombak masih menerpa ganas, menghantam sisi kapal, membuyarkan lamunanku. Aku hanya bisa terdiam sambil memperhatikan buih-buih ombak air laut yang menari-nari, memercik membasahi lantai kapal. Kembali aku tersadar akan kelemahanku, kelemahanmu, kelemahan kita semua, yang selalu saja pasrah atas keterbatasan-keterbatasan ini.
Disini aku mengingat-Mu, juga kamu untuk mengusir rasa takutku.
@KM BRR | Sabang, 11 Juli 2009