Asal Usul Huruf Jenis Times New Roman
Times New Roman
adalah Jenis huruf ini digunakan sebagai standar huruf dalam dunia
pengetikan. Keberadaannya sangat dikenal luas oleh orang dari berbagai
kalangan profesi. Namun, seberapa banyak di antara kita yang mengetahui
bagaimanakah sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman ini?
Jenis
huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley
Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley
adalah orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun
di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut.
Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi
anggota percetakan The Pelican Press.
Kecintaannya
pada Tuhan membuatnya banyak membaca buku-buku religius, bahkan karya
tipografinya yang pertama juga ditujukan untuk gereja. Setelah keluar
dari The Pelican Press, ia bekerja untuk Cloister Press di Manchester.
Banyak desain-desain terbaiknya dihasilkan saat ia bekerja di perusahaan
ini. Lagi-lagi, karyanya banyak mencerminkan latar belakang gereja
katolik, hal ini terlihat pada ilustrasi dan berbagai macam dekorasi
yang ia gunakan. Karena ia sangat membenci perang, gerakan antiperangnya
membuat ia sempat dipenjara selama empat tahun (1914-1918).
Diawali dari Surat Kabar "Times"
Setelah
kurang lebih 30 tahun (1929-1960) Stanley Morrison menjadi konsultan
huruf untuk koran The Times di London, Inggris. Sebagai konsultan huruf,
pada tahun 1931 ia mengatakan pada Times, ”The Times merupakan koran
yang telah memiliki pelanggannya sendiri, kita memerlukan sebuah huruf
yang tidak sama dengan barang dagangan pada umumnya, huruf itu harus
baik pada dasarnya, namun juga mencerminkan kekuatan dari garis,
konsistensi, dan ekonomis bagi The Times”.
Karena
kata-katanya itulah, 3 Oktober 1932 menjadi hari pemasaran jenis huruf
“Times” ke khalayak ramai, karena pada hari itu untuk pertama kalinya
koran The Times dicetak dengan menggunakan jenis huruf yang dinamai
seperti koran itu sendiri. Stanley Morisson bukan satu-satunya orang
yang berada di balik layar kesuksesan huruf tersebut. Ia juga dibantu
temannya bernama Victor Lardent sebagai orang yang menggambar rancangan
huruf ini.
Huruf
bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu,
banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan
perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation
di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di
Amerika, karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari
produk-produknya ke Linotype. Akhirnya, pada tahun 1945, The American
Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah,
bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah
terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer.
Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan
Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype
dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft
menggunakan nama “Times New Roman”.
Pada
era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim
bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman
yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang
berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times,
yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik
dibanding huruf milik Monotype. Pada kenyataannya, sebagian atau mungkin
seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan
mempermasalah kan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf
tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi
300 dpi.
Lepas
dari berbagai pertentangan di atas, terbukti bahwa Stanley Morrison
telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya
tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh
banyak kalangan hingga saat ini. Ia meninggal pada 11 Oktober 1967 di
London, Inggris.
Posted by capunx
on Jumat, Juli 27, 2012. Filed under
Serba-serbi
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response